Kuliner Ramah Muslim
Kuliner Muslim yang dapat dinikmati di Aichi!
/
/
LEBIH LANJUT
Umat Islam dan orang Jepang dikatakan memiliki gaya hidup dan moral yang mirip sehingga Jepang dapat dikatakan sebagai tujuan wisata terbaik bagi umat Islam. Namun demikian, hal yang menjadi kelemahan adalah hanya sedikit restoran tempat umat Islam dapat makan dengan aman dan informasinya pun sedikit.
Oleh karena itu, kami telah memilih beberapa restoran tempat umat Islam yang mengunjungi Prefektur Aichi dapat menikmati makanan Jepang dengan tenang. Silakan gunakan sebagai rujukan.
Merasa tenang di restoran bersertifikat halal dan ramah umat Islam
Pemerintah Jepang memulai sistem “sertifikasi halal” dalam rangka mempersiapkan sistem penerimaan umat Islam sejalan dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.
Restoran yang menerima sertifikat ini sama sekali tidak menggunakan daging babi, makanan yang berasal dari babi, atau bumbu yang mengandung alkohol, serta benar-benar memisahkan peralatan makan, penyimpanan makanan, dan peralatan memasak untuk pelanggan Muslim dan non-Muslim. Kemudian, untuk mematuhi kehalalan secara ketat, juru masaknya harus Muslim, tetapi saat ini sangat sulit untuk menemukan restoran yang memenuhi standar ketat seperti itu di Jepang.
Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa produk dan layanan telah sesuai dengan ajaran agama Islam meskipun secara parsial, telah ditetapkan sistem sertifikasi yang disebut "ramah Muslim" untuk memberikan informasi kepada umat Islam. Definisinya adalah bahwa “toko dan fasilitas memahami apa yang dibutuhkan umat Islam dan sebisa mungkin memberikan layanan yang sesuai”. Penggunaannya diserahkan kepada umat Islam untuk memutuskan apakah akan menggunakannya atau tidak.
Misalnya, cabang Yamamotoya Ookute, yang dikenal sebagai restoran ramah Muslim, dengan tegas menolak bahwa restoran tersebut bukan restoran bersertifikat halal. Namun demikian, restoran tersebut mencantumkan informasi seperti “menggunakan daging yang ditangani secara halal”, “penggunaan talenan, pisau, mangkuk, dll. dipisahkan”, “bila menginginkan, penyediaan alat makan sekali pakai pun dapat dilakukan”, dll. sehingga membuat pengunjung menjadi tenang. “Ramah Muslim” juga menjadi bukti bahwa restoran tersebut mempelajari perbedaan agama yang masih agak asing di Jepang agar umat Islam bisa menikmati Jepang. Jika Anda memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya. Ada hal-hal yang dapat dilakukan dan hal-hal yang tidak dapat dilakukan, tetapi kami yakin hal itu akan menjadi komunikasi yang baik untuk bagi pengunjung dan restoran.
*Bagaimana bila tidak ada restoran “bersertifikat halal” dan “ramah Muslim”?
Meskipun tidak diberikan label halal secara jelas, masakan Jepang memiliki hidangan yang tidak menggunakan daging babi atau alkohol.
Tempura adalah hidangan di mana makanan laut dan sayuran musiman dicelupkan ke dalam adonan yang terbuat dari tepung yang dilarutkan dalam air dan digoreng, sehingga bumbu yang berasal dari daging babi tidak digunakan. Selain itu, di media sosial disebutkan bahwa “sushi yang berputar” merupakan tempat makan populer yang mana orang-orang mengatakan “Ingin mencobanya setidaknya sekali ketika pergi ke Jepang”. Bagi umat Islam, menu yang populer adalah “salmon” dan “tobikko”. Nasi sushi adalah kombinasi cuka dan nasi. Nori adalah rumput laut.
Makanan khas Nagoya adalah “Tenmusu” yaitu bola nasi kecil berisi tempura udang. Makanan ini pun dapat dimakan dengan tenang. (Jika Anda memiliki pertanyaan tentang bahan-bahan yang digunakan, silakan tanyakan.) Mungkin jumlahnya tidak banyak, tetapi Anda pasti akan menemukan sesuatu yang dapat Anda makan. Silakan nikmati kuliner Muslim!
Restoran ramah Muslim
[Miso nikomi udon] Restoran Yamamotoya Ookute (Kota Nagoya)
Restoran ini didirikan di Osu, Nagoya pada tahun 1925 dan merupakan restoran yang mengkhususkan diri pada udon rebus miso yang merupakan makanan khas Nagoya.
“Miso nikomi udon” adalah masakan mi lokal yang dibuat dengan merebus mi udon yang dibuat tangan secara khusus di restoran ke dalam sup miso hatcho. Tidak seperti mi udon biasa, masakan ini tidak menggunakan garam, melainkan menggunakan mi kenyal yang hanya diuleni dengan tepung udon dan air. Sup yang berwarna cokelat tua ini dibuat dengan kombinasi miso hatcho yang sejak dulu disukai oleh masyarakat Aichi dan kaldu yang terbuat dari bonito kering dan ikan layang dan sup ini dibuat setiap hari oleh ahli masak. Resep sup ini adalah kombinasi rahasia yang hanya diketahui oleh beberapa orang di restoran.
Udon rebus miso yang biasa menggunakan daging ayam non-Halal, tetapi untuk pelanggan Muslim masakan ini diubah menjadi halal. Restoran ini juga menawarkan udon rebus miso yang tidak menggunakan kaldu ikan untuk vegetarian dan vegan.
Selain itu, daging merupakan hambatan bagi banyak restoran, tetapi restoran ini menggunakan daging ayam halal dan menyajikan makanan khas Nagoya yang disebut Nagoya-meshi (nasi Nagoya). “Miso nikomi udon isi ayam dan telur” yang menggunakan daging ayam dan telur, “Sate katsu miso” yang merupakan ayam halal yang dilumuri tepung dan digoreng, “Tenmusu” yang merupakan tempura udang yang dibungkus dengan nasi, “Tebasaki” yang merupakan karaage daging ayam dan menu lainnya dapat dinikmati umat Islam sedang dikembangkan satu demi satu.
< Kebijakan Ramah Muslim Restoran Yamamotoya Ookute >
(1) Restoran kami belum menerima sertifikasi halal oleh organisasi pihak ketiga.
(2) Dapur tidak khusus untuk umat Islam karena juga menyajikan masakan umum.
(3) Bumbu halal digunakan dalam menu ramah Muslim
Jika tidak ada sertifikasi halal, bahan-bahannya diperiksa sebelum digunakan
(4) Daging halal digunakan dalam menu ramah Muslim
(5) Talenan, pisau, mangkuk, dll. digunakan dengan pemisahan
(6) Kami menggunakan peralatan makan yang sama dengan menu umum, tetapi jika Anda menginginkan, kami dapat menyediakan peralatan makan sekali pakai seperti cangkir, garpu, pisau, dan sumpit sekali pakai.
[Masakan kaiseki] Kamome (Kota Nagoya)
“Kamome” adalah restoran kelas atas di Jepang yang disebut “ryotei”. Area di mana restoran ini berada adalah area tempat dahulu samurai tingkat menengah tinggal di area yang padat selama zaman samurai. Setelah itu, tempat tinggal modern mulai berderet sebagai kawasan perumahan bagi para pengusaha dan orang-orang yang menyangga industri manufaktur Jepang modern, seperti keluarga grup Toyota, tinggal di sana.Masakan kaiseki yang disajikan di sini adalah masakan khas Jepang dalam bentuk rangkaian hidangan. Makanan pembuka, sashimi, gorengan, hidangan panggang, hidangan kukus, hidangan yang menggunakan cuka, sup, nasi, makanan penutup, dan hidangan lainnya yang dapat dimakan dalam satu gigitan disajikan satu demi satu. Jepang memiliki musim, dan bagaimana memanfaatkan bahan makanan musiman dengan sebaik-baiknya merupakan konsep penting untuk masakan Jepang. Jika ada makanan yang tidak dapat Anda makan atau minum karena alasan agama atau preferensi pribadi, harap informasikan terlebih dulu.
“Kamome” menawarkan “Kaiseki ramah Muslim” yang menggunakan bahan-bahan bersertifikat halal. Terdapat beragam menu yang dirancang dan dimasak menggunakan bahan-bahan pilihan ahli masak dengan harapan “ingin melayani orang Muslim sebaik mungkin agar mereka dapat menikmati masakan Jepang yang otentik”. Silakan nikmati masakan kaiseki yang dibuat sepenuh hati sambil memandangi taman Jepang yang indah.
< Kebijakan ramah Muslim Kamome >
・Kami belum memperoleh sertifikasi halal.
・Minuman beralkohol disajikan di dalam restoran.
・Dapur tidak eksklusif untuk masakan halal.
・Kami menggunakan peralatan dapur khusus seperti pisau dan talenan.
・Kami menggunakan daging dan bumbu yang bersertifikat halal dan sesuai.
[Masakan tahu] Tofu Kaiseki Kusumura (Kota Nagoya)
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Dalam agama Buddha, membunuh makhluk hidup adalah dilarang sehingga tahu sering dimakan oleh para biksu dalam pelatihan sebagai sumber protein pengganti daging atau ikan.
“Tofu Kaiseki Kusumura” terletak di area yang disebut “Jalur Budaya” tempat bangunan bersejarah tertinggal. Restoran di daerah perumahan yang hening ini telah membuat tahu selama sekitar 110 tahun. Tahu dibuat menggunakan kedelai produksi Jepang pilihan dan bahan-bahan air laut yang kaya mineral alami (air tua/bittern) dengan metode tradisional yang turun-temurun sejak didirikan. Ada pabrik tahu di sebelah restoran, jadi Anda dapat makan tahu yang baru dibuat. Tahu yang baru dibuat lembut dan halus seperti cairan, dan Anda dapat menikmati rasa kedelai yang kaya dan penuh saat menelannya.
Di sini disajikan masakan dalam rangkaian hidangan dengan tahu sebagai bahan utamanya. Salah satu hidangan khas restoran ini, tahu oboro, dapat dengan bebas diminta untuk ditambahkan dalam rangkaian hidangan mana pun. Rangkaian hidangan khusus disiapkan untuk pelanggan Muslim, dan para vegan maupun vegetarian juga dapat dilayani.
< Kebijakan Ramah Muslim Tofu Kaiseki Kusumura >
(1) Restoran kami belum menerima sertifikasi halal oleh organisasi pihak ketiga.
(2) Dapur tidak khusus untuk umat Islam karena juga menyajikan masakan umum.
(3) Daging halal digunakan dalam menu ramah Muslim
(4) Bumbu halal digunakan dalam menu ramah Muslim
*Jika tidak ada sertifikasi halal, bahan-bahannya diperiksa sebelum digunakan
(5) Talenan, pisau, mangkuk, dll. digunakan dengan pemisahan
(6) Jika Anda menginginkan, kami dapat menyediakan peralatan makan sekali pakai seperti garpu, pisau, dan sumpit sekali pakai.
< Menu rangkaian hidangan ramah Muslim >
5.500 Yen (termasuk pajak) Biaya Layanan 10%
Tahu Sutra yang Baru Dimasak
Yuba rebus yang dibumbui minyak wijen
Steak ayam
Udang Renyah dan Tempura Tahu
Sup Nasi Yuba
Buah Hari ini dengan Sirup Kurma
[Masakan sidat]Restoran utama Unagi Yondaime Kikukawa Midland Square Nagoya (Kota Nagoya)
Unagi Yondaime Kikukawa (Sidat Generasi ke-4 Kikukawa) di Stasiun Nagoya menyajikan hidangan ikan sidat spesial untuk umat Islam. Di sini, demi menjaga kesegaran ikan sidat yang menjadi kebanggaan restoran, ikan sidat dipotong lalu dipanggang sesuai pesanan pelanggan. Restoran inisama sekali tidak memanggangnya terlebih dahulu. Restoran ini dilengkapi dengan live kitchen sehingga Anda dapat menyaksikan juru masak memanggang sidat tepat di depan Anda dan Anda dapat menikmati seluruh proses dari awal hingga akhir.
Masakan sidat Kikukawa menggunakan ikan sidat yang berukuran lebih besar dari ikan sidat yang biasa digunakan, dan dipanggang dengan arang oleh juru masak untuk mengeluarkan aroma kulitnya. Hidangan sidat yang dipanggang dengan kematangan detail, memiliki daging yang empuk dan tebal di dalamnya dengan lemak yang menyebar, tidak hanya menarik perhatian orang Jepang tetapi juga banyak turis asing.
Saus sidat biasanya menggunakan shoyu, mirin, dan sake, jadi alkohol digunakan sehingga umat Islam perlu berhati-hati. Namun di sini juga disediakan saus khusus untuk umat Islam dan Anda dapat menikmati masakan sidat yang lezat dengan cita rasa sidat apa adanya juga.
[Masakan kaiseki] Genji-koh (Kota Minami Chita)
Genji-koh adalah penginapan pemandian mata air panas yang terletak di ujung selatan Semenanjung Chita. Di sini terdapat suatu variasi yang dimasukkan ke dalam layanan bagi umat Islam. Terdapat kamar dengan kamar mandi pribadi di sudut kamar Genji-koh sehingga umat Islam pun dapat menikmatinya tanpa khawatir terlihat orang lain.
Waktu saat matahari terbenam atau matahari terbit adalah waktu terbaik untuk menikmati pemandian air panas sambil memandangi Teluk Ise yang akan menjadi suatu kenangan tak terlupakan.
Makanan di sini juga menyediakan “rangkaian hidangan ramah Muslim”. Hidangan utamanya menggunakan “sapi Iga” yang merupakan sapi Wagyu, merek prefektur Mie, yang halal. Dagingnya sangat empuk sehingga bisa dipotong dengan sumpit, dan meleleh di mulut. Daging ini digunakan secara melimpah untuk sushi bakar, salad daging sapi panggang, teppanyaki, dll. Selain itu, silakan nikmati tekstur Ise Ebi yang montok seperti lobster.
Genji-koh, yang memiliki banyak pelanggan di luar negeri, telah menyiapkan mekanisme untuk menikmati dupa dengan tema aroma Jepang kuno. Selain pemandian air panas, masakan, dan wewangian, Anda juga dapat merasakan pengalaman permainan tradisional Jepang dan memakai kimono. Menghabiskan waktu di sini akan menjadi pengalaman menginap yang tiada duanya.
[Peta Ramah Muslim]
Peta Ramah Muslim yang dibuat oleh Prefektur Aichi memiliki informasi tentang “Nagoyameshi” (masakan Nagoya) seperti “Miso Nikomi Udon”, “Hitsumabushi”, dll. serta memuat banyak restoran yang berpusat pada masakan Jepang. Selain masakan Jepang, terdapat juga informasi terkait restoran masakan Indonesia yang memiliki ruang ibadah dan restoran masakan internasional. Status ramah Muslim dari setiap restoran ditampilkan dalam piktogram yang mudah dipahami dan buku ini mengemas banyak pesona Aichi! Buku ini tentau akan membantu Anda dalam memilih restoran.
Mari temukan pesona Aichi dengan Peta Ramah Muslim di tangan!
menyarankan
-
Tentang Aichi
Ingin lihat apa? ingin kemana? Guide untuk jalan-jalan di Aichi
-
Hal yang harus dilakukan
Nikmati Aichi: Kebudayaan, Industri, Alam, Wisata
-
Ghibli Park
Panduan Cara Menikmati Ghibli Park
-
Kembang Api
Kembang api Jepang yang fantastis! Festival Kembang Api di Prefektur Aichi
-
Bunga yang Fotogenik
Bunga yang mekar memanggil Anda!